GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI
Informasi seputar GKA Shalom Genteng - Banyuwangi
Selasa, 21 September 2021
Senin, 07 Oktober 2013
Who am I ?
Selasa, 8 Oktober 2013, Who am I ?
Who
am I ??? ( 1 Korintus 15 : 9 - 11 ) Pernahkah kita duduk merenung
dengan bertanya " Who am I ?" atau kita berpikir boro@ memikirkan siapa
aku , wong saya sendiri tidak mengerti siapa aku ??? Apabila ini
terjadi maka tidak heran dalam perjalanan hidup kita terasa begini2
dari tahun ke tahun dan cenderung tidak ada perubahan. Untuk itu mari
sejak kita merenungkan Firman Tuhan "Who am I ?" agar kita memiliki
hidup lebih hidup. Kitab 1 Korintus 15 : 9 - 11, mencatat seorang Rasul
besar bernama Paulus yang menuliskan suratnya kepada jemaat di
Korintus. Disini Rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat Korintus
tentang siapa dirinya? 1.
Paulus pribadi yang selalu ingat siapa dirinya ( ayat 9 ,"...hina...
menganiaya jemaat Tuhan... '. Paulus sadar bahwa sesungguhnya ia adalah
orang yang paling malang /hina karena ian mengenal Yesus bukan karena
ia seorang yang baik2 melainkan ia sedang menganiaya jemaat Tuhan.Boleh
dikata tidak layak untuk menerima Tugas tanggungjawab dari Yesus ,
apalagi untuk membawa orang untuk datang dan mengenal Kristus secara
pribadi. Kepercayaan yang diterimanya ini tentunya mengandung resiko,
namun ia tidak pusingkan itu, dia tetap kosisten dengan panggilannya
karena ia tahu siapa dirinya... sebelum dipanggil Yesus secara pribadi.
2. Paulus pribadi yang sadar,dia ada karena kasih karunia ( Ayat 10 -
11 ) Paulus menyadari ada banyak hal yang terkadang tidak dapat ia
pikirkan secara rasional. Dimana ia seorang jenius, hidup dikalangan
orang2 berpengaruh,ia belajar pada guru terkenal "Gamaliel ". Ia
berambisi untuk melibas/menghabiskan murid2 Yesus/orang percaya. Tanpa
diduga, sebuah kejadian yang tak pernah dipikirkan dalam perjalanan ke
Damsyik ,ia harus tersungkur karena kehadiran Tuhan yang menyilaukan
matanya, hingga tidak dapat melihat untuk beberapa hari. Perenungan
diri selama 3 hari menjadikan Paulus tersadarkan , apa yang dianggap
bermanfaat, apa yang dianggap keuntungan, apa yang dianggap sebuah
kebanggaan nol besar dimata Tuhan. Keadaan inilah yang akhirnya
menjadikan Paulus sadar, kalau saat ini ia dipercaya dg tanggungjawab
yang besar yaitu tanggungjawab yang bukan hanya kepada person/pribadi
tetapi tanggungjawab besar kepada Tuhan yang telah memanggilnya. Dan
kalau ia dapat menerima tanggungjawab itu semata - mata hanya anugerah
saja. Kedua hal inilah yang menjadikan Paulus dapat menjalani
pelayanan dengan segala lika likunya . Jemaat Korintus hendaknya juga
memiliki pengenalan akan diri mereka agar mereka dapat hidup dalam
pengenalan Tuhan yang benar, tidak mudah tergoda oleh tawaran
disekitarnya . Pengenalan diri yang benar menjadikan Paulus selalu kuat
dalam keadaan apapun. Melalui perenungan ini , mari kita lihat diri
kita yang sudah dipanggil masuk dalam ladang pelayanan dan gerejanya ,
selalu mengecek diri sendiri , bagaiaman Tuhan panggil. Dengan demikian
kita dapat hidup lebih hidup dan kita selalu kembali kejalurnya yang
Tuhan berikan pada setiap kita. Tuhan memberkati.
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Siapa GKA Shalom
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Siapa GKA Shalom: GKA SHALOM, adalah sebuah gereja yang terletak di Genteng Banyuwangi , kota Gandrung dengan alam pegunungan yang menyenangkan dan suasana pe...
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Renungan
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Renungan: Melayani dengan apa yang kita punya ( Markus 6: 30 -44 ) 20 September 2013 pukul 15:31 Pada suatu hari anakku pamitan untuk pergi k...
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Aku dan Masalahku ( Ayub 23 : 10 )
GKA SHALOM GENTENG - BANYUWANGI: Aku dan Masalahku ( Ayub 23 : 10 ): Aku dan Masalahku ( Ayub 23 : 10 ) Senin, 7 Oktober 2013 Masalah... masalah ... masalah ada didalam kehidupan kita bahkan mungkin ...
Aku dan Masalahku ( Ayub 23 : 10 )
Aku dan Masalahku ( Ayub 23 : 10 )
Senin, 7 Oktober 2013
Masalah...
masalah ... masalah ada didalam kehidupan kita bahkan mungkin tidak
dapat lepas dari kehidupan kita walaupun kita adalah orang - orang yang
sudah dipilih, dipanggilNya menjadi anakNya . Masalah tidak terlepas
dalam hidup kita lalu bagaimana kita sebagai orang percaya menghadapi
masalah. Mari kita membaca dalam kitab yang isinya sungguh luar biasa
seorang pria hebat yang menghadapi masalah yang cukup berat: Bapak Ayub.
Ayub seorang yang setia beribadah , taat akan perintah Tuhan dalam memberikan persembahan setiap hari melalui korban - korban yang setiap hari ia berikan pada Tuhan. kita membaca bagaimana Tuhan memberkati Ayub luar biasa, kekayaan , kerukunan didalam keluarganya , keluarga ideal, ini sangat dirindukan semua orang, Namun semua yang dialami tidak menjadikan Iblis senang , Iblis ijin pada Tuhan untuk menyentuh Ayub dengan cara Iblis, disini ada peringatan Tuhan pada Iblis ,dia tidak dijinkan untuk mengambil nyawanya. Disini Allah tetap melindungi Ayub walau Iblis diberi ijin, dan sungguh luar biasa Iblis memutar semuanya hingga habis ludes tinggal istri dan Ayub yang disisakan,itupun Ayub harus menanggung luka yang tiada taranya, lukanya harus digaruk dengan beling dan istrinya mengajari untuk menghujat Tuhan. Sudah jatuh tetimpa tangga pula, ini yang dialami oleh Ayub .
Masalah satu belum selesai , masalah satu datang... sebagai orang yang masih memiliki darah dan daging awalnya Ayubpun mengeluh akan apa yang dialami ( Ayub 3: 1-26 ), hal yang wajar sebagai manusia yang masih memiliki hati nurani dan perasan. Namun semua itu Ayub tidak larut dalam masalahnya dan teman2 yang juga memberi nasehat dg menyalahkan Ayub, tidak salah juga memang teman2 Ayub yang juga tidak tahu masalah yang dialami Ayub sebagai ujian yang harus diterima dengan seijin Tuhan. Temannya menganggap kehadirannya akan menghiburkan, kenyataannya malah menambah masalah. Ayub, dalam semua ini tidak mau larut dalam nasehat teman2nya.Ayub melihat masalah dengan mata yang jauh kedepan sebagaimana yang tertulis dalam Ayub 23:10, sebuah kepercayaan, sebuah keyakinan, sebuah pengharapan akan perubahan hidup yang jauh lebih baik "akan timbul seperti emas ". Setiap kita pasti tahu emas, barang yang berharga, bernilai dan barang yang sangat dikagumi kaun Hawa. Kalau ini yang menjadi sebuah kepercayaan, sebuah keyakinan, sebuah pengharapan Ayub dalam menghadapi masalah , ini jugalah yang Allah nyatakan kepada Ayub karena didalam masalah Ayub tidak mencari solusi kepada manusia namun hanya kepada sang Pencipta. Dan hasilnya luar biasa Tuhan pulihkan keluarganya, kekayaannya dan teman2nya dipersalahkan Tuhan karena salah menilai masalah yang dihadapi Tuhan.
Dari apa yang dialami Ayub dalam menghadapi masalahnya, kita belajar bahwa :
Ayub seorang yang setia beribadah , taat akan perintah Tuhan dalam memberikan persembahan setiap hari melalui korban - korban yang setiap hari ia berikan pada Tuhan. kita membaca bagaimana Tuhan memberkati Ayub luar biasa, kekayaan , kerukunan didalam keluarganya , keluarga ideal, ini sangat dirindukan semua orang, Namun semua yang dialami tidak menjadikan Iblis senang , Iblis ijin pada Tuhan untuk menyentuh Ayub dengan cara Iblis, disini ada peringatan Tuhan pada Iblis ,dia tidak dijinkan untuk mengambil nyawanya. Disini Allah tetap melindungi Ayub walau Iblis diberi ijin, dan sungguh luar biasa Iblis memutar semuanya hingga habis ludes tinggal istri dan Ayub yang disisakan,itupun Ayub harus menanggung luka yang tiada taranya, lukanya harus digaruk dengan beling dan istrinya mengajari untuk menghujat Tuhan. Sudah jatuh tetimpa tangga pula, ini yang dialami oleh Ayub .
Masalah satu belum selesai , masalah satu datang... sebagai orang yang masih memiliki darah dan daging awalnya Ayubpun mengeluh akan apa yang dialami ( Ayub 3: 1-26 ), hal yang wajar sebagai manusia yang masih memiliki hati nurani dan perasan. Namun semua itu Ayub tidak larut dalam masalahnya dan teman2 yang juga memberi nasehat dg menyalahkan Ayub, tidak salah juga memang teman2 Ayub yang juga tidak tahu masalah yang dialami Ayub sebagai ujian yang harus diterima dengan seijin Tuhan. Temannya menganggap kehadirannya akan menghiburkan, kenyataannya malah menambah masalah. Ayub, dalam semua ini tidak mau larut dalam nasehat teman2nya.Ayub melihat masalah dengan mata yang jauh kedepan sebagaimana yang tertulis dalam Ayub 23:10, sebuah kepercayaan, sebuah keyakinan, sebuah pengharapan akan perubahan hidup yang jauh lebih baik "akan timbul seperti emas ". Setiap kita pasti tahu emas, barang yang berharga, bernilai dan barang yang sangat dikagumi kaun Hawa. Kalau ini yang menjadi sebuah kepercayaan, sebuah keyakinan, sebuah pengharapan Ayub dalam menghadapi masalah , ini jugalah yang Allah nyatakan kepada Ayub karena didalam masalah Ayub tidak mencari solusi kepada manusia namun hanya kepada sang Pencipta. Dan hasilnya luar biasa Tuhan pulihkan keluarganya, kekayaannya dan teman2nya dipersalahkan Tuhan karena salah menilai masalah yang dihadapi Tuhan.
Dari apa yang dialami Ayub dalam menghadapi masalahnya, kita belajar bahwa :
- Masalah boleh datang menghampiri tetapi bagi orang percaya jangan larut dalam masalah namun melihat masalah sebagai bagian dari ujian iman dan proses pembentuk diri secara pribadi.
- Masalah boleh datang menghampiri tetapi dengan adanya masalah menjadikan kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.
- Masalah boleh datang menghampiri tetapi percayalah Tuhan tidak meninggalkan kita semakin jatuh tetapi akan menjadikan indah dan semakin berharga dimataNYa.
Rabu, 02 Oktober 2013
Renungan
Melayani dengan apa yang kita punya ( Markus 6: 30 -44 )
20 September 2013 pukul 15:31
Pada
suatu hari anakku pamitan untuk pergi keluar sebentar untuk membeli
kue. Sesampai di rumah ,begitu menikmati kuenya, aku mendekati dan
berkata," dik, mama minta." Iapun menjawab," cuma sedikit loh mama."
Hal ini juga yang terjadi ditengah -tengah kehidupan mengiring Tuhan tatkala Tuhan meminta kita untuk melayani kita berucap sama seperti anak saya ,"cuma sedikit Tuhan yang aku punya , apalah artinya bagi pelayanan."
Kitab Markus 6:30-44, mencatat bagaimana pelayanan Tuhan Yesus yang padat sampai Dia tidak bisa istirahat dan untuk makanpun hampir2 tidak sempat. Keadaan ini tentu tidak baik bagi kesehatan maka Tuhan Yesus berinisiatif untuk mencari tempat bagi mereka untuk istirahat. Namun temapat yang bagi mereka tidak akan didatangi orang-orang yang haus akan kebenaran dan mujizat Tuhan, ternyata mereka ketahui. Walaupun begitu Tuhan tetap saja melayani dan ditengah2 pelayanan yang padat itu, orang2 masih antausias untuk berkumpul bersama Yesus. Sampai2 murid2 memberi usul pada Tuhan Yesus untuk menyuruh orang2 untuk pulang. Tetapi tanggapan Yesus malah menyuruh murid2 harus ( wajib)memberi makan. Waktu itu + 5.000 orang laki2 saja sementara wanita, anak2 belum terhitung, sungguh sangat banyak. Ketidak mampuan untuk memberi menjadikan murid2 kembali datang dengan kembali bertanya, "jadi haruskah kami membeli roti seharga 200 dinar?". Dalam hal ini Yesus tidak berkata "ya". Melainkan apa yang ada padamu?. 5 roti dan 2 ikan ? apa yang ditunjukkan pada Yesus dibandingkan dengan 5.000 orang laki2 saja tidak cukup. Akhirnya 5 roti dan 2 ikan diberikan Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus menengadah kelangit, setelah itu diberikan pada murid2 untuk dibagikan. Ternyata semua makan dan sisa 12 bakul. LUAR BIASA.
Lalu pelajaran apa yang kita terima dari Firman Tuhan melayani dengan apa yang kita punya:
Hal ini juga yang terjadi ditengah -tengah kehidupan mengiring Tuhan tatkala Tuhan meminta kita untuk melayani kita berucap sama seperti anak saya ,"cuma sedikit Tuhan yang aku punya , apalah artinya bagi pelayanan."
Kitab Markus 6:30-44, mencatat bagaimana pelayanan Tuhan Yesus yang padat sampai Dia tidak bisa istirahat dan untuk makanpun hampir2 tidak sempat. Keadaan ini tentu tidak baik bagi kesehatan maka Tuhan Yesus berinisiatif untuk mencari tempat bagi mereka untuk istirahat. Namun temapat yang bagi mereka tidak akan didatangi orang-orang yang haus akan kebenaran dan mujizat Tuhan, ternyata mereka ketahui. Walaupun begitu Tuhan tetap saja melayani dan ditengah2 pelayanan yang padat itu, orang2 masih antausias untuk berkumpul bersama Yesus. Sampai2 murid2 memberi usul pada Tuhan Yesus untuk menyuruh orang2 untuk pulang. Tetapi tanggapan Yesus malah menyuruh murid2 harus ( wajib)memberi makan. Waktu itu + 5.000 orang laki2 saja sementara wanita, anak2 belum terhitung, sungguh sangat banyak. Ketidak mampuan untuk memberi menjadikan murid2 kembali datang dengan kembali bertanya, "jadi haruskah kami membeli roti seharga 200 dinar?". Dalam hal ini Yesus tidak berkata "ya". Melainkan apa yang ada padamu?. 5 roti dan 2 ikan ? apa yang ditunjukkan pada Yesus dibandingkan dengan 5.000 orang laki2 saja tidak cukup. Akhirnya 5 roti dan 2 ikan diberikan Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus menengadah kelangit, setelah itu diberikan pada murid2 untuk dibagikan. Ternyata semua makan dan sisa 12 bakul. LUAR BIASA.
Lalu pelajaran apa yang kita terima dari Firman Tuhan melayani dengan apa yang kita punya:
- Berani untuk menunjukkan yang kita punya walau sedikit, dihadapan Tuhan akan menjadi berkat.
- Berani memberikan yang sedikit ditangan Tuhan maka yang sedikit itu akan menjadi banyak.
- Berani meletakkan logika , secara pikiran 5 roti dan 2 ikan dibanding 5000 orang laki2 tidak ada apa =2nya,namun logika kita letakkan ditangan Tuhan. MujizatNya nyata.
Langganan:
Postingan (Atom)