Selasa, 8 Oktober 2013, Who am I ?
Who
am I ??? ( 1 Korintus 15 : 9 - 11 ) Pernahkah kita duduk merenung
dengan bertanya " Who am I ?" atau kita berpikir boro@ memikirkan siapa
aku , wong saya sendiri tidak mengerti siapa aku ??? Apabila ini
terjadi maka tidak heran dalam perjalanan hidup kita terasa begini2
dari tahun ke tahun dan cenderung tidak ada perubahan. Untuk itu mari
sejak kita merenungkan Firman Tuhan "Who am I ?" agar kita memiliki
hidup lebih hidup. Kitab 1 Korintus 15 : 9 - 11, mencatat seorang Rasul
besar bernama Paulus yang menuliskan suratnya kepada jemaat di
Korintus. Disini Rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat Korintus
tentang siapa dirinya? 1.
Paulus pribadi yang selalu ingat siapa dirinya ( ayat 9 ,"...hina...
menganiaya jemaat Tuhan... '. Paulus sadar bahwa sesungguhnya ia adalah
orang yang paling malang /hina karena ian mengenal Yesus bukan karena
ia seorang yang baik2 melainkan ia sedang menganiaya jemaat Tuhan.Boleh
dikata tidak layak untuk menerima Tugas tanggungjawab dari Yesus ,
apalagi untuk membawa orang untuk datang dan mengenal Kristus secara
pribadi. Kepercayaan yang diterimanya ini tentunya mengandung resiko,
namun ia tidak pusingkan itu, dia tetap kosisten dengan panggilannya
karena ia tahu siapa dirinya... sebelum dipanggil Yesus secara pribadi.
2. Paulus pribadi yang sadar,dia ada karena kasih karunia ( Ayat 10 -
11 ) Paulus menyadari ada banyak hal yang terkadang tidak dapat ia
pikirkan secara rasional. Dimana ia seorang jenius, hidup dikalangan
orang2 berpengaruh,ia belajar pada guru terkenal "Gamaliel ". Ia
berambisi untuk melibas/menghabiskan murid2 Yesus/orang percaya. Tanpa
diduga, sebuah kejadian yang tak pernah dipikirkan dalam perjalanan ke
Damsyik ,ia harus tersungkur karena kehadiran Tuhan yang menyilaukan
matanya, hingga tidak dapat melihat untuk beberapa hari. Perenungan
diri selama 3 hari menjadikan Paulus tersadarkan , apa yang dianggap
bermanfaat, apa yang dianggap keuntungan, apa yang dianggap sebuah
kebanggaan nol besar dimata Tuhan. Keadaan inilah yang akhirnya
menjadikan Paulus sadar, kalau saat ini ia dipercaya dg tanggungjawab
yang besar yaitu tanggungjawab yang bukan hanya kepada person/pribadi
tetapi tanggungjawab besar kepada Tuhan yang telah memanggilnya. Dan
kalau ia dapat menerima tanggungjawab itu semata - mata hanya anugerah
saja. Kedua hal inilah yang menjadikan Paulus dapat menjalani
pelayanan dengan segala lika likunya . Jemaat Korintus hendaknya juga
memiliki pengenalan akan diri mereka agar mereka dapat hidup dalam
pengenalan Tuhan yang benar, tidak mudah tergoda oleh tawaran
disekitarnya . Pengenalan diri yang benar menjadikan Paulus selalu kuat
dalam keadaan apapun. Melalui perenungan ini , mari kita lihat diri
kita yang sudah dipanggil masuk dalam ladang pelayanan dan gerejanya ,
selalu mengecek diri sendiri , bagaiaman Tuhan panggil. Dengan demikian
kita dapat hidup lebih hidup dan kita selalu kembali kejalurnya yang
Tuhan berikan pada setiap kita. Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar